05 Mei 2011

Friderica Widiasari Ajak Perempuan Ikut Saham Syariah

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya menggaet investor muslim dan kaum perempuanbermain saham. Salah satunya dengan menerbitkan Indonesia Syariah Stock Index (ISSI). Hal ini tidak terlepas dari peran Friderica Widiasari Dewi.
Perempuan kelahiran Cepu 28 November 1975 itu kini menjabat Direktur Pengembangan Bisnis BEI. Salah satu tugasnya adalah melakukan sosialisasi edukasi dan secara proaktif mencari calon investor, calon emiten, dan mengkaji pengembangan yang bisa dilakukan dalam divisi pengembangan usaha.
"Kenapa market kurang berkembang, sebab (sebagian) masyarakat kita tidak suka konvensional. Selain itu, edukasi market saham juga susah,” demikian dikatakan Kiki, panggilan akrabnya, di Gedung BEI Jakarta, Selasa (3/5).
Pertumbuhan pasar saham Indonesia memang yang terbaik di kawasan Asia Pasifik dengan nilai transaksi mencapai Rp1.200 triliun sepanjang tahun tetapi perkembangan pasarnya terbatas. Jumlah investor di BEI baru mencapai 790 ribu. Sehingga kemudian BEI menerbitkan Indonesia Syariah Stock Index (ISSI) pada 12 Mei mendatang.
Peluncuran ISSI ini dimaksudkan untuk meningkatkan pasar modal khusus yang berbasiskan syariah. "Investor syariah tidak hanya muslim, buktinya di London (Inggris) marketnya bisa berkembang," ungkap dia.
Menurut perempuan lulusan Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan California State University of Fresno, Amerika Serikat itu, salah satu upaya memperbesar investasi syariah adalah dengan menggaet investor perempuan.
Alasannya, perempuan cenderung memilih produk-produk syariah ketimbang konvensional. “Agar perencanaan keuangan keluarga lebih baik, kami berharap perempuan mau berinvestasi di pasar modal," kata dia seusai acara sosialisasi penerapan prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan efek di Jakarta.
Selama ini produk syariah memang banyak diminati kalangan perempuan. Lihat saja pengguna produk syariah di perbankan yang masih didominasi perempuan yang mencapai 60%. Sehingga BEI melihat pasar perempuan ini sangat besar meskipun selama ini menghadapi beragam kendala salah satunya beranggapan berinvestasi di pasar modal tidak islami karena tidak memenuhi prinsip syariah.
Kiki memang banyak mengajak kaum perempuan untuk ikut aktif berinvestasi di pasar modal. Sebelumnya, Kiki yang dikenal sebagai artis sinetron dan namanya sempat melambung lewat ‘Bulan Bukan Perawan’ ini juga aktif di Komunitas Artis Peduli Politik dan Sosial (KAPPS) yang banyak mencermati isu kekerasasn dalam rumah tangga bersama Wanda Hamidah, Nurul Arifin, dan Rieke Dyah Pitaloka.
Putri pasangan Soegih Hidayat dan Caecilia Hanggarini ini memulai karier di BEI sebagai kepala unit sebelum kemudian menjabat Head of Corporate Communication setahun kemudian. Di 2007-2009, ia diberi tanggung jawab sebagai Corporate Secretary dan kemudian dipromosikan menjadi salah satu direksi BEI pada 2009.