18 Juni 2011

Puan Maharani, Penerus Perjuangan Bung Karno

Jakarta: Puan Maharani sering disebut bukan hanya anak biologis tetapi juga anak ideologis Megawati Soekarnoputri, sang Ketua Umum PDI Perjuangan. Anggota Komisi VI itu juga sering disebut sebagai cucu penerus perjuangan Bung Karno. Meskipun, darah sang proklamator sebenarnya juga mengalir pada cucu yang lain seperti Puti Guntur Soekarno, yang duduk di Komisi X DPR.

Barangkali, kelebihan Puan karena langsung melihat dan merasakan kekejaman lawan politik atas sang ibu saat berkecimpung di partai berlambang kepala banteng itu. "Saya belajar politik secara otodidak," katanya saat memberikan sambutan dalam Saresehan Budaya yang digelar Fraksi PKS di Kompleks Parlemen, Rabu (15/6).

Perempuan kelahiran Jakarta 6 September 1973 itu juga sering diajak oleh sang ibu keliling Indonesia dalam rangka urusan partai. Bahkan ia pernah menyaksikan langsung saat Mega ditekan oleh penguasa Orde Baru untuk tidak masuk dalam struktur kepengurusan partai.

Dari peristiwa tersebut, Puan belajar untuk tetap tenang menghadapi tekanan politik dan tetap berpegang teguh pada garis perjuangan. Termasuk peristiwa yang melahirkan PDIP Perjuangan di rumah Mega, Kebagusan, Jakarta Selatan. Puan ikut terlibat meski di dapur umum. Namun aura dan pembicaraan seputar perjuangan partai dia serap di sana. Tapi kala itu, Puan masih belum berniat masuk dalam partai. Alasannya, masih harus membesarkan kedua anaknya.

Karena itu, Puan mulai aktif dalam organisasi politik terbilang kemarin sore, yakni tahun 2006 sejak masuk dalam DPP KNPI Bidang Luar Negeri. Kemudian mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada 1999 dari Dapil Jawa Tengah V (Surakarta, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali).

Karier di legislatif pun terbilang moncer, setelah ditunjuk sebagai Ketua I Fraksi PDIP. Di internal partai juga dipercaya untuk menjadi Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga yang memiliki peran strategis dalam penentuan sikap politik dan komunikasi partai dengan organisasi lainnya.

Kini, selain dituntut untuk mampu bekerja sama dengan organisasi lain, Puan juga dituntut menjaga semangat dan soliditas partai hingga 2014 nanti. Lulusan komunikasi massa Universitas Indonesia ini, mengaku terus keliling daerah. Bekas reporter Majalah Forum itu, juga dituntut untuk menekankan sistem manajemen partai yang modern.