25 Mei 2011

Sandiaga Uno Bidik Bisnis Burung Besi

Darah bisnis yang mengalir di tubuh pengusaha muda ini masih meletup penuh semangat. Apalagi melihat peluang menarik di industri penerbangan. Tak heran, bila kesempatan ini tidak disia-siakan.

“Kami tertarik masuk bisnis penerbangan melihat potensi bisnis penerbangan Indonesia yang besar,” ujar Sandiaga Uno, salah satu pendiri perusahaan investasi Saratoga Capital, baru-baru ini.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan tinggi turut mendongkrak kenaikan pendapatan masyarakat. Hal itu membuat masyarakat kelas menengah mencari alternatif transportasi penerbangan untuk tujuan pariwisata dan lain, "Ekonomi naik, kelas menengah tercipta, dan kelas menengah menuntut untuk transportasi nyaman untuk pariwisata," katanya dengan mantap.

Seperti diketahui, PT Saratoga Capital yang didirikan bersama Edwin Soeryadjaya pada 1998, dan selama ini bergerak di sektor sumber daya alam, akan menguasai saham PT Mandala Airlines sebesar 51%. Sementara Tiger Airways, maskapai bertarif murah asal Singapura, akan menguasai 33%, dan 16% akan dimiliki oleh kreditur Mandala.

Pihaknya pun akan menyiapkan minimal dana internal sebesar US$20 juta untuk mengembangkan PT Mandala Airlines. "Sedikitnya butuh dana minimal US$20 juta. Industri padat modal kita harus siap, dan Saratoga siap mengembangkan PT Mandala Airlines," papar ayah dua anak ini.

Pria kelahiran Pekanbaru, Riau 28 Juni 1969 ini menuturkan, dana tersebut akan digunakan untuk mengadakan minimal 10 pesawat oleh pemegang saham baru. Karena sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009, mulai 2012 seluruh maskapai berjadwal yang beroperasi di Indonesia harus mengoperasikan minimal 10 pesawat dengan lima di antaranya berstatus milik dan lima lainnya sewa.

“Untuk membeli satu pesawat dibutuhkan dana sebesar US$3 juta, dan kalau sewa sekitar 20% dari US$3 juta per tahunnya," jelasnya. enurutnya, restrukrisasi Mandala paling cepat membutuhkan waktu tiga tahun.

Ini berarti, PT Mandala Airlines dapat kembali menjalankan penerbangan pada Juni 2011. "Berdasarkan pengalaman kita restrukturisasi membutuhkan waktu paling cepat tiga tahun. Dengan Tiger Airways sebagai mitra kita diharapkan dapat menjadi pelengkap," ujar Sandiaga penuh percaya diri.

Sandiaga mendapat gelar Bachelor of Business Administration dengan predikat summa cum laude dari Wichita State University pada 1990. Dua tahun kemudian, ia berhasil meraih gelar Masters of Business Administration dari George Washington University.

Saat ini Sandiaga menjabat sebagai CEO Saratoga Capital dan juga pimpinan di beberapa perusahaan seperti PT Adaro Energy Tbk, perusahaan tambang batu bara terbesar Indonesia, PT Tower Bersama Infrastruktur Group Tbk., perusahaan penyedia menara telekomunikasi dan salah satu pendiri PT. Recapital Advisors, perusahaan pengelola aset yang didirikan pada 1997 bersama Rosan Roeslani.

Sandiaga juga menjabat sebagai anggota KEN (Komite Ekonomi Nasional) dan bendahara ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia). Sandiaga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2005-2008. Sejak 2004 sampai September 2010 ia aktif di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), terakhir sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi.