25 Juni 2011

Anindya N Bakrie, Sang Motor Bakrie Center Foundation

Jakarta: Generasi ketiga konglomerat sudah mulai mengambil alih posisi orangtuanya. Tak terkecuali di keluarga Bakrie. Adalah Anindya N Bakrie yang menjadi motor di generasi ketiga keluarga ini dengan pandangan yang jauh lebih mendunia.

Tumbuh dalam dunia yang sudah modern dengan pendidikan yang lebih berwawasan keluar, Anin (begitu dia biasa dipanggil kawan-kawannya) tahu betul bahwa pendidikan dan wawasanlah yang membuat sebuah bangsa memasuki persaingan dunia ini dan memenangkannya.

"Dua hal itu (pendidikan dan wawasan) yang kami terima di keluarga kami yang membuat kami bisa seperti ini," ujar Anin kepada pers di Jakarta baru-baru ini. Menyadari itu, lanjut Anin, kami di generasi ketiga memandang bahwa Bakrie, sebagai keluarga dan sebagai usaha bisnis, harus berbuat banyak di bidang ini. "Lahirlah Bakrie Center Foundation."

Bakrie Center Fondation benar-benar lahir dari pemikiran generasi ketiga keluarga Bakrie, melengkapi usaha-usaha pendidian sebelumnya, seperti Yayasan Pendidikan Bakrie dan Bakrie Learning Center.

Bakrie Center memberikan bea siswa untuk pascasarjana dan yang tak kalah menariknya, riset kebijakan stategis. Untuk yang disebut terakhir itu, dua pusat kajian telah didirikan: Bakrie Chair for South East Asian Studies yang didirikan di Washington DC pada 26 Juli 2010. Riset Center ini bekerja sama dengan Carnegie Endowment for International Peace, sebuah lembaga think tank prestius di AmerikaSerikat.

Carnegie Endowment didirikan oleh pengusaha Andrew Carnegie padatahun 1910 dan mempunyai cabang di Moskow, Beirut, Beijing dan Brussel. Center kedua didirikan di Singapura, November 2010, bernama Bakrie Professorship in Southeast Asian Policy.

Center ini bekerja sama dengan S Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Duduk sebagai Chairman Bakrie Professorship adalah MR Barry Desker yang pernah menjadi Duta BesarSingapura di Indonesia dan jugaDekandari RSIS.

Menurut Anin, pusat-pusat kajian ini bertujuan membantu mempromiosikan Indonesia di luar negeri. "Orang lain yang kita pakai untuk menjadi semacam juru bicara Indonesia. Pasti lebih didengar."

Chairman Bakrie Center ini tentu saja penggagasnya sendiri, Anindya Bakrie yang menampatkan pendidikan strata duanya di Standford University.