07 Juni 2011

Prof Akhmaloka, Antara Baca dan Temani Anak Shopping

Apa yang dilakukan Rektor ITB Prof Akhmaloka saat senggang? Ternyata pria kelahiran Cirebon 1 Februari 1961 itu sering menemai anak-anaknya berbelanja.

“Kalau ada waktu senggang, biasanya saat weekend, saya selalu menemani keluarga. Jalan-jalan, makan atau sekadar menemani anak-anak saya belanja,” terang Akhmaloka saat dihubungi, baru-baru ini.

Ayah dari dua orang putri yakni Andina Misana dan Fatioma Nur Misana itu kerap menemani keluarga saat senggang. Pengganti rektor ITB sebelumnya Djoko Santoso ini, merupakan sosok ayah yang sangat dekat dengan keluarga.

Selain menemani keluarga, waktu senggang suami dari Retno Widi Utami dimanfaatkan juga untuk menyalurkan hobinya membaca. Bagi anak kelima dari enam bersaudara, membaca menjadi alternatif yang dilakukannya di waktu-waktu kosong.

“Kalau sudah membaca, buku apapun bisa saya baca. Mulai dari komik, novel hingga bacaan berat. Semua saya lalap,” tutur pria yang menguasai bidang penelitian molecular biology of thermophilic bacteria dan molecular genetics analysis of a novel yeast translational factor.

Tugas sehari-hari Akhmaloka memang berat. Ia harus mampu memimpin tak kurang dari 1.100 dosen dan ribuan mahasiswa. Namun ia pun tak lupa akan tugasnya sebagai ayah dan kepala keluarga dengan memanfaatkan waktu senggangnya semaksimal mungkin.

Akhmaloka lulus dari ITB dengan gelar B.Sc pada 1985. Dekan FMIPA ITB periode 2006-2009 itu mendapatkan gelar Ph.D dari University of Kent at Canterbury, Inggris, pada 1991. Sementara gelar Dipl. Biotech didapatkan dari International Institute of Biotechnology, Inggris, pada tahun 1988.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Kimia ITB (2001-2005), Anggota Senat Akademik ITB (2002-2005), Tim Kurikulum, Departemen Kimia ITB (2002-2003), Anggota Tim Kurikulum FMIPA ITB (2002-2003) kemudian menjadi Dekan FMIPA ITB (2006-2009) dan menjadi Rektor ITB setelah dilantik pada 29 Januari 2010.

Akhmaloka sebelumnya menyatakan prioritas ke depan harus diberikan pada pengembangan kiprah ITB, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional. Hal ini sesuai dengan visi dan misi ITB di area core competencies, yaitu di bidang akademik.

Sebagai konsekuensinya, pengembangan ITB diprioritaskan sebagai universitas riset dan inovasi dengan sistem manajemen terdesentralisasi, yang dilengkapi dengan monitoring kuat. Sehingga diharapkan akan membawa ITB menjadi institusi unggul kebanggaan dan menyenangkan bagi anggota komunitasnya.